Jumat, 19 Maret 2010

WANITA PENGHUNI NERAKA

Wanita penghuni neraka..

Judul ini tampak begitu mengerikan bagi kaum hawa dan bukan bermaksud menafikan bahwa laki-laki juga tidak akan menghuni neraka. Tetapi, wanita disebut secara khusus di Al-Qur`an dan hadits sebagai penghuni neraka yang paling banyak. Yang lebih menarik lagi, Al-Qur`an dengan jelas menyebut wanita yang berstatus sebagai istri diancam tempat kembalinya ke neraka, kenapa wanita yang belum menikah tidak disebut?

Rasulullah Muhammad saw dalam perjalanan hidupnya, pernah mengalami Isra Mi’raj, sehingga dengan izin Allah SWT, beliau diberikan kesempatan melihat keadaan surga dan neraka tempat kembali manusia pasca di dunia ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah saw menjelaskan hal tersebut dengan sabdanya; “Aku melihat ke dalam surga ternyata kebanyakan penghuninya orang-orang faqir dan aku melihat ke dalam neraka ternyata kebanyakan penghuninya para wanita." Dalam hadits yang lain disebutkan: “Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah para wanita." Hadits riwayat Muslim.

Dari kedua hadits tersebut, sudah cukup jelas, bahwa wanita yang akan dijebloskan ke dalam neraka jauh lebih besar kuantitasnya. Berdasarkan Al-Quran dan hadits Rasulullah saw, berikut tiga kriteria wanita yang jaminannya dijebloskan ke dalam neraka.

Pertama, Istri yang Berkhianat Kepada Suaminya
Bentuk pengkhianatan seorang istri terhadap suami ini diumpamakan dengan khianatnya istri Nabi Nuh dan Nabi Luth yang terekam dalam surah At-Tahrim ayat 66: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)."

Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat di atas, menekankan bahwa tidak ada jaminan suami yang shalih —hingga sekelas nabi pun— dapat mengajak istrinya ke jalan yang benar, ketika tidak ada cahaya iman di dalam hati sang istri. Dan sekali-kali keimanan suami juga tidak dapat memberikan manfaat apapun dan tidak bisa menahan keburukan bagi istrinya. Tidak salah jika dalam strategi dakwah Al-Qur`an, yang pertama kali perlu diselamatkan dari api neraka setelah diri sendiri adalah keluarga. Karena sejatinya, kedua objek dakwah tersebut merupakan yang tersulit daripada orang lain di luar diri dan keluarga kita.

Adapun bentuk pengkhianatan istri terhadap suami dalam ayat di atas, istri Nabi Nuh menyebarkan berita bahwa suaminya orang gila karena membuat perahu di saat tidak ada hujan dan air. Sementara khianat istri Nabi Luth karena membocorkan kedatangan tamu-tamu suaminya kepada kaum Nabi Luth yang gemar melakukan homo seksual. Jika diqiyaskan dengan kehidupan modern saat ini, tipe istri yang khianat seperti kedua istri nabi tersebut, mudah ditemukan sebagaimana yang sering ditampilkan di layar televisi.

Kedua, Istri yang Selalu Menghalang-halangi Dakwah Islam
Tipe istri yang memersulit dakwah Islam digambarkan oleh Al-Qur`an seperti istri Abu Lahab dalam surah Al-Masad (Al-Lahab) ayat 4-5: “Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut.”

Para ahli tafsir, seperti At-Thabari, mengungkapkan alasan mengapa istri Abu Lahab ikut masuk neraka bersama suaminya, karena dia (istri Abu Lahab) selalu berusaha menyakiti Rasulullah dengan cara menebar duri di sepanjang jalan Rasulullah menuju shalat.

Adapun saat ini, tidak sedikit istri yang merasa berat atau kecewa jika sebagian harta suami dibelanjakan untuk kepentingan ummat, padahal sang istri sudah cukup dinafkahi.

Ketiga, wanita yang Kufur Terhadap Suaminya
Istri yang kufur terhadap suami adalah sikap tidak atau kurang bersyukur terhadap kebaikan (ihsan) yang telah diberikan suami kepadanya. Hal ini termasuk dosa besar, meskipun bukan berarti kekufuran ini mengeluarkan sang istri dari agama. Rasulullah SAW bersabda: “Diperlihatkan kepadaku neraka, ternyata penduduknya yang paling banyak adalah wanita, mereka kufur,” lalu ada yang bertanya; “Apakah mereka kufur terhadap Allah?” Dijawab oleh Nabi Muhammad saw; “Mereka kufur terhadap suami dan kufur terhadap kebaikan (para suami), jikalau berbuat kebaikan kepada salah seorang di antara mereka selama satu tahun kemudian ia melihat sesuatu (keburukan) dari anda maka ia akan berkata: Aku tidak pernah melihat suatu kebaikan pun dari kamu.” Hadits riwayat Bukhari.

Imam Nawawi mengatakan bahwa kufur terhadap suami dan ihsannya termasuk dari dosa-dosa besar karena pengancamannya dengan api neraka. Inilah yang menjadikan tanda sebagaimana yang tersurat dalam hadits Nabi saw di atas, bahwa kufurnya istri ke suami adalah maksiat yang tergolong dosa besar.

Fenomena dewasa ini, saat istri ikut bekerja dan mempunyai penghasilan, sangat membuka peluang istri berbuat kufur terhadap suaminya. Terutama sekali, ketika istri merasa percaya diri dengan penghasilan yang diperolehnya, apalagi lebih besar dari sang suami. Menghindari ini semua, sebenarnya Islam telah mengatur posisi pria dan wanita dalam rumah tangga, hanya saja banyak yang tidak mengetahuinya dan melanggarnya. Wallahu’alam bi-sh-shawwab.

Refrensi:http://luthfi679.blogspot.com/2009/12/wanita-penghuni-neraka.html

1 komentar: